Jumat, 15 Februari 2013

cerita perjalananku 13 Febuari 2013

Siang ini, saat aku akan berangkat ke perantauanku, aku menemukan pemandangan yang membuatku terenyuh.
Di dalam sebuah angkutan umum yang ku naiki, saat aku sibuk mengeluh karena tanganku agak terkilir, aku melihat seorang anak perempuan berusia sekitar 9 tahun dan  seorang ibu yang memegang tongkat, yg kupikir itu adalah sebuah  payung. ibu dan anak itu naik ke angkot yang ku naiki.
Pertama aku melihat ibu itu tampak normal-normal saja, kemudian ku sadari bahwa ibu itu buta. Anak perempuan itu menuntunnya, bahkan saat di dalam angkot mereka saling bercanda. Kudengar ibu itu berkata pada anaknya, :sekolah yang rajin, agar nanti jadi arsitek". terlihat ibu itu menaruh harapan besar pada anaknya.
Lalu ibu itu terlibat obrolan dengan ibu-ibu lain di dalam angkot. dari sana aku mendengar bahwa ibu itu sangat berharap agar ibu itu dapat melihat normal kembali, tapi apa daya, operasi mata yang telah dijalaninya berkali-kali tak membuahkan hasil. bahkan memperparah keadaan ibu itu.
Ibu itu juga berkata bahwa, ingin sekali ia menuntut. tapi lagi-lagi, rakyat kecil hanya korban yang tak tahu harus mengadu pada siapa.
Tapi dalam keadaan seperti itu, ibu itu terlihat semangat dalam menjalani hidupnya, ia selalu tersenyum. Aku berpikir, ibu itu saja bisa semangat dengan keterbatasannya, lalu kenapa aku yang normal sering mengeluh? dan dari ibu itu aku belajar, bagaimanapun keadaan kita, tersenyumlah ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar